KHUTBAH I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِالِلّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا¸ مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ¸ أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ¸ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Segala puji hanyalah milik Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat-Nya dan memberikan kesempatan kepada kita semua supaya menambah bekal untuk kehidupan akhirat kelak. Maka sudah menjadi kewajiban bagi kita dan tak layak jika kita tidak mensyukuri segala yang telah diberikan olehNya untuk kita melaksanakan segala apa yang diperintahkan serta menjauhkan diri dari apa saja yang dilaranganNya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada manusia terbaik, pemimpin dan teladan seluruh ummat manusia yaitu Nabi Muhammad SAW karena berkat izin Allah dan perjuangan jerih payah beliau beserta keluarga, para sahabat, para tabi’in, tabiut tabi’in, dan orang-orang Sholih yang senantiasa Istiqomah berada dijalanNya Islam dapat tegak di muka bumi ini hingga hari kiamat nanti Insyaa Allah. Mudah-mudahan kita semua termasuk kedalam golongan beliau di hari akhir nanti… Allahumma Aamiin
Tak lupa kami selaku Khotib mewasiatkan khususnya kepada diri Khotib pribadi dan umumnya kepada para jama’ah sekalian, untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, karena sebaik-baik bekal ialah keimanan dan ketaqwaan. Allah SWT berfirman,
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
197. “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (Q.S. Al-Baqarah : 197)
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Hari kiamat pasti akan datang dan terjadi. Namun demikian barang seorangpun tidak ada yang mengetahui kapan terjadi. Bahkan sekelas Nabi Muhammad SAW saja beliau tidak mengetahuinya ketika ditanya oleh Malaikat Jibril AS beliau menjawab, “Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu daripada orang yang bertanya.” Hal ini mengindikasikan bahwa yang mengetahui hanyalah Allah Tuhan semesta alam yang Maha Kuasa Maha Mulia. Allah SWT berfirman,
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”” (Q.S. Al A’raf : 187)
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Apa itu iman kepada hari Akhir?
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat artinya percaya bahwa suatu saat seluruh alam semesta yang kita tempati ini kelak akan hancur dan kehidupan yang kekal (akhirat) akan menanti. Iman kepada hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari ba’ts (kebangkitan), mengimani adanya hisaab (perhitungan) dan jazaa’ (balasan), serta mengimani tentang Surga, Neraka dan apa saja yang ada di dalamnya.
Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan juga nikmat kubur.
Setelah hari kiamat terjadi, semua makhluk di dunia akan dimintai tanggung jawab atas apa saja yang ia kerjakan selama hidup di dunia. Pada hari itu tiada seorangpun yang dizhalimi sedikitpun, setiap orang dihisab dan dibalas sesuai amalan yang ia kerjakan. Allah SWT berfirman,
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.” (Q.S. Al-Anbiya’ : 47)
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Sesungguhnya hari kiamat memiliki banyak nama, salah satunya ialah yaumul hasrah, yaitu hari penyesalan. Ya, penyesalan yang amat mendalam. Karena pada hari itu banyak sekali penyesalan yang diungkapkan oleh orang-orang kafir dan para pendosa di berbagai kondisi pada hari kiamat kelak. Oleh karenanya, Allah SWT mengingatkan kepada para hambaNya akan dahsyatnya hari penyesalan tersebut. Dalam banyak ayat Allah SWT berfirman,
وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ اِذْ قُضِيَ الْاَمْرُۘ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَّهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
“Dan berilah mereka peringatan (Muhammad) tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.” ( Q.S. Maryam : 39)
Dan Allah juga berfirman,
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ فَقَالُوْا يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al An’am :27)
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Diantara penyesalan orang-orang kafir dan para pendosa adalah :
- Menyesal karena tidak berislam
Orang-orang yang tidak mau beriman, tidak berislam, dan hidupnya hanya dipenuhi dengan maksiat kepada Allah SWT kelak akan menyesal terhadap apa yang menimpanya di akhirat yang disebabkan karena ulahnya semasa hidup di dunia. Allah SWT berfirman :
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ, ذَرْهُمْ يَأْكُلُوْا وَيَتَمَتَّعُوْا وَيُلْهِهِمُ الْاَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ.
“Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).” (Q.S. Al-Hijr : 2-3)
- Menyesal karena tidak menggunakan panca Indra untuk taat kepada Allah SWT
Allah SWT berfirman,
وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” (Q.S. As-Sajdah : 12)
Mereka mencela dirinya sendiri, mereka menyumpah serapahi diri mereka sendiri, akan tetapi pada hari itu tiadalah berguna sedikitpun apa yang mereka sesali, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Allah dalam firmanNya,
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
“Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”
فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
“Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.” (Q.S. Al-Mulk : 10-11)
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
- Menyesal telah berteman dengan teman yang buruk
Rasulullah telah mengabarkan bahwasannya teman yang baik akan mengajak kepada kebaikan begitu juga sebaliknya. Maka ketika seorang teman itu mengajak ke neraka niscaya yang mau diajak akan terjerumus pula ke dalam api neraka, dan tidaklah ia dapat menolong teman yang diajaknya itu sedikitpun bahkan bisa saling menyalahkan dan menjatuhkan. Maka menyesal lah orang-orang yang menjadikan orang yang buruk itu sebagai teman karibnya. Karena Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al Furqan 27-29,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا
27. “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.”
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا
28. “Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku).”
لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا.
29. “Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur’an) ketika (Al-Qur’an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.”
- Menyesal karena menaati pemimpin yang menyesatkan
Salah satu kekhawatiran Rasulullah SAW akan ummatnya ialah, apabila ummatnya taat terhadap para pemimpin yang sesat lagi menyesatkan, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya yang aku khawatirkan pada ummatku adalah para pemimpin (tokoh panutan) yang menyesatkan. (H.R. Abu Dawud)
Karena apabila seorang pemimpin sesat lagi menyesatkan itu ditaati, maka siapa saja yang dipimpinnya akan terjerumus karena ulahnya, dan di akhirat mereka saling berlepas diri tidak dapat menolong sedikitpun terhadap sesamanya, padahal di dunia ia sangat menyanjung pemimpinnya tersebut. Dan pada hari itu saling mengutuklah satu sama lain. Mengenai hal ini Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah : 166-167,
اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَسْبَابُ
166. “(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti, dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus.”
وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخَارِجِيْنَ مِنَ النَّارِ ࣖ
167. “Dan orang-orang yang mengikuti berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal per-buatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka.”
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
- Demikian juga penyesalan orang-orang yang menerima catatan amal dengan tangan kirinya
Allah SWT berfirman :
وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚ
25. “Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.” (Q.S. Al-Haqqah : 25)
Mereka menyesal mereka tahu bahwa ketika catatan amal diterima dengan tangan kirinya maka pasti catatan itu berisi penuh dengan kebusukan maksiat yang dilakukannya. Namun, penyesalan demi penyesalan tersebut tidaklah bermanfaat sama sekali, catatan amal telah dibagikan dan tidak dapat diubah lagi. Seluruh maksiat yang ia lakukan berupa kekufuran, kesombongan, pembangkangan, dan keangkuhan telah tercatat dalam kitab catatan amal tersebut. Maka tiada manfaat apa yang ia kumpulkan, tiada berfaedah apa yang ia ia miliki dan usahakan, serta penyesalan pada hari itupun tiada guna.
Mudah-mudahan kita terhindar dari penyesalan yang tiada guna dan membinasakan… Allahumma Aamiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
KHUTBAH II
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدِ ﷺ وَعَلىَ آلِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ¸ أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ¸ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Seorang muslim hendaknya berusaha memperbanyak kuantitas dan memperbaiki kualitas iman dan taqwa selama dia masih hidup, hendaknya terus-menerus beramal sholih serta menahan diri dari larangan Allah SWT sebelum dia bertemu dengan hari penyesalan, sehingga dia tidak termasuk golongan orang-orang yang menyesal di hari yang tiada berguna sama sekali penyesalan tersebut.
Selama hayat masih dikandung badan, maka selama itu pula kita tidak boleh lalai dan terlenakan. Karena penyesalan bukan hanya milik orang-orang yang enggan beriman, bahkan orang yang beriman pun dapat menyesal di hari kemudian. Jikalau orang-orang kafir menyesal karena tidak berislam dan beriman, dan para pendosa menyesal karena telah bermaksiat dan tidak bertobat,Maka orang-orang beriman juga menyesal karena tidak maksimal dalam beramal.
Oleh karenanya, mari kita jaga Islam dan iman kita, kita usahakan untuk taat kepada Allah dan RasulNya, kita memperbanyak teman yang senantiasa menunjukkan kepada keshalihan, kita ingatkan dan doakan para pemimpin supaya menuju kebaikan, dan kita maksimalkan amal Sholih kita supaya dapat menerima catatan amal dengan tangan kanan. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang menyesal di hari kemudian. Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Mujiibassaailiin
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimaniyallahu Ta’ala Waiyyakum
Mari kita akhiri khutbah yang kedua ini dengan melafadzkan do’a kepada Allah SWT. Mudah-mudahan Dia mengijabahi do’a-do’a yang kita langitkan…
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ و بَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَآ اِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ اَخْزَيْتَهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ رَبَّنَآ اِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُّنَادِيْ لِلْاِيْمَانِ اَنْ اٰمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَاٰمَنَّا ۖرَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْاَبْرَارِۚ رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ… أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ !
Naskah disusun oleh Auzia Difa Mubarak
Image source: unsplash